Friday, November 9, 2012

Birthday WISH LIST

Hello everyone! I'll be seventeen on 18th December, which is one month later, and you guys (my friends) should give me some presents. 

Actually, you don't have to give me the expensive one cause I'll appreciate whatever you gave to me. But, I'll be glad if you give me:

First, instax mini
I think instax mini is the cutest polaroid camera ever. Small, cute, and really useful. It also available in many beautiful colours. 
 


And this is the best of the best. HELLO KITTY INSTAX MINI 7S.


Second, an extraordinary watch.
Extraordinary watch? What is that means? Actually I already have a watch and it still working, but I need the new one, the cuter one, and the unique one. 

Third, some new novels.
As a bookworm, I really like to read novel, for me novel is my soul. And I suggest you give me these novels complete with their author's signature. 
1. Perahu Kertas by Dewi Lestari aka DEE (or another DEE's novel)
2. Beautiful Mistake by Sefryana Khairil and Prisca Primasari
3. Good Fight by Christian Simamora
4. Celebrity Wedding by Alia Zalea
5. Sebelas Patriot by Andrea Hirata

The last but not least, your handmade stuff.
When you make something by yourself, it means that stuff is limited edition and maybe the only one. So, you can give me unforgetable scrapbook, amazing knit bag, or everything. 
 

Best regards, 
Harisa Marcia.



Thursday, October 4, 2012

Masih Sendiri

Dua pasang mata saling memandang
Kedua tangan saling menggenggam
Bibir seolah tidak mau kalah, membentuk sebuah garis lengkung  yang membuat pemiliknya terlihat lebih indah
Itulah yang biasa kulihat saat dua manusia sedang jatuh cinta
Mereka seolah tidak terpisahkan
Oleh jarak ataupun waktu

Satu sudut dalam hati kecilku berteriak
Ingin rasanya merasakan apa itu cinta
Apakah manis, asem, atau malah pahit? Mungkin campuran dari semua rasa itu

Ingin rasanya menikmati indahnya dunia lewat sebuah kata
C I N T A
Tapi apa yang bisa kulakukan jika cinta itu belum datang? Menghampiriku dan singgah di hidupku
Apa yang harus kuperbuat jika pangeran itu belum menjemputku?
Mengajakku menikmati keindahan dunia bersama dengannya

Aku sendiri juga tidak tahu siapa gerangan pangeran itu
Apakah dia tampan? Apakah dia pintar? Apakah dia seperti ksatria?

Begitupun dengan cinta. Aku tidak bisa menduga kapan tepatnya ia datang. Satu hal yang kutahu secara pasti aku masih sendiri, menunggu dengan sabar hingga pangeran cintaku datang. Karena aku percaya cinta punya caranya sendiri untuk menemukan pasangannya.

Monday, October 1, 2012

Quote of the day

Good doesn't mean better, and better doesn't mean best. -Pak William, guru geografi pariwisata-

Sunday, September 23, 2012

Canting Cantiq

Ini teenlit karya Dyan Nuranindya, itu loh pengarang novel best seller Dealova yang sampe ada filmnya juga.

Cerita bersetting di kota gudeg, Jogjakarta. Menceritakan tentang Melanie anak orang kaya di Jakarta yang karna sesuatu hal harus pindah ke Jogjakarta untuk tinggal bareng eyangnya. Di Jogjalah dia menemukan apa bakat sebenarnya dan siapa cinta sejatinya. Penasaran? Buruan baca! Semoga berkat novel ini remaja Indonesia (elo dan gue) bisa lebih cinta sama Indonesia juga budayanya.

Jabat tangan,
Harisa Marcia.

Saturday, September 22, 2012

Another Posting

Holla, sekarang gue lagi duduk ngejogrok di depan laptop. Dan kali ini bukan lagi berseru ria (bukan buka bokep ya) ataupun social networking tapi gue lagi sibuk nyari bahan buat sekolah. Eits jangan anggep gue anak super rajin yang dipuja-puja guru, gue cuma menjalankan kewajiban dan demi kelangsungan nilai guiding gue.

Yup, gue akan guiding. Keliatannya keren ya gue bakal ngeguide di dalam bus selama perjalanan. Tapi nyari bahannya itu lho yah, susaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah buanget. Belom lagi ada nama-nama kota kecil yang gue jarang denger misalnya ajibarang, sumpiuh, sukamandi, dll. Minimnya bahan di internet ditambah gue belom pernah ke sana bikin gue dagdigdug ngebayangin akan jadi apa guiding gue nantinya.

Oh iya, gue belom kasih tau ke kalian semua kalo dari senen 24 September sampai jumat 28 September, gue dan anak kelas sebelas lainnya bakalan ke JOGJA buat live in di Desa Brayut, wisata budaya sekaligus guiding. Kata terakhir menghantui gue karna gue orangnya itu suka speechless kalo disuruh ngomong di depan umum. 

Tapi gimana kita tahu bakal berhasil atau enggak kalau kita aja belom nyoba? Seribu langkah ke depan itu dimulai dari satu langkah, ya kan?

Yang lagi deg-degan,
Harisa Marcia.

Sunday, September 9, 2012

Jebakan Batman

Yang tersusah adalah saat elo ngalahin ketakutan diri elo sendiri.

Jumat minggu lalu, saat jem perwalian (kira-kira jam 12.45-13.30) gue sama temen-temen sekelas didampingi oleh Pak Tanto (wali kelas kita) lagi sibuk2nya nyari orang yang pas untuk ikut lomba BKSN (Bulan Kitab Suci Nasional) yang diadain setiap bulan September sama sekolahan. Maklum sekolah Katolik.

Lomba-lomba yang diadain antara lain:
-Baca renungan (per kelas 3 orang)
-Baca kitab suci dalam bahasa Indonesia (per kelas 1 orang)
-Baca kitab suci dalam bahasa Inggris (per kelas 1 orang)
-Mazmur (per kelas 1 orang)
-Kotbah (per kelas 1 orang)
-Cerdas cermat seputar alkitab (per kelas 3 orang)
Entah hari itu hari apes gue apa begimana, akhirnya gue dapet jebakan batman dari temen2 sekelas gue. GUE DISURUH IKUT LOMBA KOTBAH! Gue ulang sekali lagi, GUE DISURUH IKUT LOMBA KOTBAH saudara-saudara. 

Sebagai murid yang berjiwa besar, gue nerima permintaan si wali kelas (padahal mah gak ada pilihan lain selain setuju). Gue bersumpah demi langit dan bumi, demi dewa dan dewi, demi flora dan fauna, asli woy kenapa mesti gue gitu? Kotbah pula.

Tapi mau gimana lagi, nasi udah jadi bubur, gue gak akan bisa balikin tuh bubur jadi nasi, yang bisa gue lakuin adalah ngeracik bubur itu jadi yahud dengan nambahin ayam, kerupuk sama kecap.

Balik lagi ke topik, akhirnya gue pun mencoba buat kotbah. Asli susah. Uda bolak balik buku renungan tetep aja ga nemu ide. Kotbah buatan gue ga kece, ga ngena, ga bermutu. Gue stress dan gak tau mau ngomong apaan. Mungkin gue perlu bertapa sehari semalem dan baca alkitab dari depan sampe belakang biar isi kotbah gue wow gitu.

Dan ini insiden jebakan batman ini dikarenakan oleh dua hal. Pertama Graine, temen sebangku yang ngompor2in temen sekelas supaya gue kotbah. Dan yang kedua, kebawelan tingkat provinsi gue yang sungguh tidak membawa berkah.


Yang lagi menderita, 
Harisa Marcia. 

Thursday, August 30, 2012

Quote of the day

Senen (27 Agustus 2012) di tengah jam pelajaran ticketing yang diajar oleh Ibu Martini, dia berkata:

"Panjangnya hidup kita Tuhan yang tentukan, lebarnya hidup kita kita sendirilah yang tentukan."


Sunday, August 26, 2012

Dua Belas Pendar Bintang

Sinopsis


Seorang putri rupawan. Menatap kerlip bintang tak berjumlah. Lalu berkata perlahan pada ayahandanya, "Seorang pangeran datang dalam mimpiku, Ayah... Dia membawa lima belas pendar bintang. Dipersembahkannya untukku. Tak terkata indahnya. Ditukarkannya dengan hatiku. Dan aku ditinggalkannya kini."

"Ah... itu hanya mimpi, anakku...," hibur Baginda.

"Tapi hatiku telah raib. Bagaimana menemukannya, Ayah?" Mata sang putri berkaca-kaca. "Takkan pernah aku bisa tersenyum tanpa memiliki hati..."

Baginda menghela napas berat. Tak tahu lagi apa yang dapat dikata. Aih, Pangeran negeri khayal. Teganya kau culik hati putri naifku... Ke mana harus kucari lima belas kerlip bintang untuknya?

Waktu boleh terus berjalan. Tapi penggalan dongeng Lima Belas Pendar Bintang yang diciptakan Bunda tetap menjadi obsesi Selma. Tak pernah ia berhenti berharap, hidupnya yang biasa-biasa saja akan menjadi seindah dongeng. Lebih gilanya lagi, Selma benar-benar serius menunggu seorang pangeran muncul dalam hidupnya untuk mempersembahkan lima belas kerlip bintang untuknya.

Harapan akhirnya menghampiri Selma melalui dua cowok. Lewi, cowok serius ketua OSIS, kakak kelas Selma yang sempurna. Dan Ruffian, cowok badung yang tergila-gila padanya namun dibenci setengah mati oleh Selma.

Lalu, ketika lima belas pendar bintang menjadi syarat, siapakah yang mampu memetik dan mempersembahkannya untuk Selma? Atau... haruskah Selma belajar menerima kenyataan pahit bahwa hidup takkan pernah bisa seindah dongeng?

Thursday, August 23, 2012

11 cara untuk terlihat TEGAR saat mengucapkan kata BERPISAH

1. Jangan inget yang sedih-sedih. Jangan inget Febri yang baru aja keluar dari Indonesian Idol, SBY yang mewek gara-gara Negara Gagal, apalagi kenangan menye-menye kamu dan dia.

2. Ingat kalo muka kamu biasanya cenderung lebih jelek kalo lagi merengut ngambek dan sedu sedan.

3. Lupakan ucapan perpisahan konvensional, ciptakan salam perpisahan yang ekstravagan. Boleh pake yell-yell atau tarian sampai jumpa lagi.

4. Siapkan kamera dan foto-foto bareng temen yang bakal pergi itu sampai puas. Lakukan pose-pose aneh sampe kamu lupa buat sedih-sedihan.

5. Siapkan banyak makanan manis, cupcake, arum manis, coklat batangan atau apa sajalah. Makanan manis membuat hati menjadi senang, minimal bikin kamu gak sedih haru biru.

6. Pelukan hanya boleh kalau kadar ketegaran kamu sudah mencapai tahap advance. Ini karena pelukan berpotensi besar membuat emosi kamu jadi berlarut-larut.

7. Lakukan salam perpisahan di tempat yang ramai, ini akan membuat kamu sedikit segan kalau mau nangis bombay.

8. Ajak anak-anak kampung setempat saat kamu hendak mengucapkan kata berpisah. Bilang sama mereka, siapapun yang terlihat mewek, layak disorakin rame-rame... woooooo.

9. Jangan berpanjang-panjang ketika mengucapkan kata perpisahan. Makin singkat, makin baik. You, me, bye bye now!

10. Ucapkan kata perpisahanmu dengan menggunakan kode-kode yang membutuhkan daya cerna yang cukup mutakhir. Ini akan membuat kalian terpaku berusaha memecahkan kode, dan melupakan kesedihan karena perpisahan.

11. Kenalan sama Agus dan Budi di @hidupsehidupnya, kamu pun akan setuju bahwa hidup hanya sekali dan tidak layak disia-siakan untuk bermuram durja bersedih hati karena perpisahan yang terjadi. Seize the day while you can, beibeh! Carpe diem!


sumber: majalah PROVOKE edisi 68 Juli 2012.


Perahu Kertas

                                                          

Namanya Kugy. Mungil, pengkhayal, dan berantakan. 
Dari benaknya, mengalir untain dongeng indah.
Keenan belum pernah bertemu manusia seaneh itu. 
 ***
Namanya Keenan. Cerdas, artistik, dan penuh kejutan. 
Dari tangannya, mewujud lukisan-lukisan magis. 
Kugy belum pernah bertemu manusia seajaib itu.
***
Dan kini mereka berhadapan di antara hamparan misteri dan rintangan.
Akankah dongeng dan lukisan itu bersatu?
Akankah hati dan impian mereka bertemu?

Wednesday, August 22, 2012

We are YOUNG


Melihat judul posting-an gue kali ini, mungkin kalian ngira gue bakal post lirik lagu We Are Young nya Fun. Sayang sekali, kalian salah. 


Kali ini gue bakal ngepost tentang masa muda. Kenapa masa muda? Karena menurut Harvey Mackay, "Times is priceless. You can't own it, but you can use it. You can't keep it, but you can send it. Once you've lost it, you can never get it back."
So, gue mencoba nge-post foto-foto gue bersama temen-temen tentunya biar menimbulkan memori lagi. (Duileh)

Gue (pojok kiri) yang enggak berseragam karena disuruh pake baju kerja sama sekolah. Stella (samping gue) dan Monica (samping Stella) berseragam putih dengan rok kotak-kotak ijo. Dan pojok kanan, Sezi dengan seragam SMA. Ini ceritanya Stella sama Monica yang dari Sanur berkunjung ke sekolah kami tercinta, Theresia.


 Gue bareng temen-temen sekelas berkompak ria berbaju ijo memeriahkan lomba 17an tahun lalu, Agustus 2011.

Bergaya sehabis upacara 17an, Agustus 2011.

Foto ini diambil di depan Museum Fatahilah pas kelas sepuluh par dua city tour yang pertama.

City tour kedua bersama Devi Simanjuntak.

 Gue (tengah) bareng Listy dan Michelle, yang lagi sibuk magang di Museum Bank Indonesia, Juni 2012.

 Anak magang dan kakak2 baik hati selama magang.

Our special birthday present for Alicia Valeri Wiguna.

 Gue (cewek salah gaul berbaju bola) bareng Listy, Natasha Bella, dan Ester di lomba 17an, Agustus 2012.



Sebagai penutup, biar terkesan lebih keren, gue mau ngutip lirik di lagu We Are Youngnya Fun. 

Tonight we are young, so let's set the world on fire, we can burn brighter than the sun.


Salam sejahtera, 
Harisa Marcia.

Some Nights


Some Nights adalah album terbaru dari Fun (band alternative rock/ indie pop asal America) yang rilis 21 Februari lalu. 

Lagu-lagu kece nan merdu yang wajib didownload dan didengerin adalah:
1. Some Nights (Intro)
2. Some Nights
3. We Are Young (featuring Janelle Monae)
4. Carry On
5. It Gets Better
6. Why Am I The one
7. All Alone
8. All Alright
9. One Foot
10. Stars
11. Out On The Town



HIDUP itu....

Tiap orang punya pandangannya masing-masing tentang hidup, dan ini beberapa definisi hidup menurut gue:

1. Hidup itu ibarat game, untuk naik level diperluin usaha ekstra.

2. Hidup itu ibarat game, kalau terlalu gampang dilalui yang ada malah bosen.

3. Hidup itu ibarat di ice-skating area, kita perlu belajar menyeimbangkan diri biar gak jatoh.

4. Hidup itu ibarat jeruk, kadang asem kadeng manis.

5. Hidup itu ibarat kertas kosong. Kalau kita ngisi kertas itu dengan hal-hal yang bagus, kertas itu jadi bagus, tapi kalau kita ngisi kertas itu dengan hal-hal yang jelek, kertas itu jadi jelek.

6. Hidup itu ibarat sekolah, tiap hari kita selalu mendapat pelajaran dan terkadang ujian.

7. Hidup itu ibarat masak. Kita perlu tahu teknik dan bahan makanan yang benar supaya hasilnya enak.


Peluk cium,
Harisa Marcia.

Saturday, August 4, 2012

Whatever will be will be

Belakangan ini gue makin ngerasa gak "masuk" sama temen-temen gue, kayak jadi awkward gitu. Dan entah kenapa ngerasa ini ada hubungannya dengan bb, yap blackberry si smartphone yang menurut gue mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Liat aja dimanapun pasti orang bakal megang bb dengan jari menari-nari di atas keypad nya.

Balik ke topik, kenapa gue ngerasa ini semua ada hubungannya sama bb, karena gue bukan anggota pemakai bb seperti kebanyakan temen gue. Mereka (temen-temen gue yang pake bb) pastinya bakal bisa ngobrol lebih sering (via bbm) dibandingkan dengan gue. Tapi masa sih kalau mau bertemen sama mereka harus pake bb?

Okay lah kalau mereka enggak menghitung gue sebagai teman, never mind, hidup gue akan tetep berjalan dengan ataupun tanpa mereka. Dan dengan begini gue bisa tau which one is my real friend. And is it called as friendship if they don't count me as their friend?

Sekian,
Harisa Marcia.