Thursday, July 27, 2017

A THOUGHT




Dua hari belakangan, gue ditugasin untuk observe salah satu SD di Jakarta dan kebetulan di sana tuh susah sinyal jadi agak susah untuk kasih kabar ke orang terkasih (baca: pacar). Cailaaah.
Hari ini, hari terakhir observasi dan semuanya berjalan normal, dan gue pulang ke rumah. Gue entah kenapa merasa ada yang lain sama pacar gue tapi ga terlalu gue gubris karena takutnya guenya aja yang terlalu perasa. Long story short, ternyata BENER cowok gue lagi down hari ini jadi dia bales chat gue ya ala kadarnya tanpa pake feeling, jadi ya gitu sekedar bales aja. Then, setelah ngobrol-ngobrol sama dia, gue kayak sadar kalau:

Gue dan dia itu dua orang dengan kepribadian, pola pikir, juga kebiasaan yang bisa dibilang bertolak belakang. Misalnya, dia suka banget ngoceh pas ketemu orang sedangkan gue cenderung pendiem ke orang yang gak terlalu deket. Gue apa-apa dipikirin pakai perasaan jadi gampang banget nangisnya, sedangkan dia hatinya mati rasa jadinya super rasional, makanya enggak heran kalau pas gue lagi curhat ke dia, kadang dia kurang memahami. Tapi gue percaya dengan adanya perbedaan di kepribadian, pola pikir ataupun kebiasaan kami, itu seharusnya enggak menjadi alasan cinta kita kandas because love doesn't always mean changing the person you love based on what you like but accepting and understanding them for who they trully are.



-T H E  E N D-